Spot Mancing Ikan Geso dan Udang Galah
AKHIR pekan akan selalu dirindukan untuk melepas kejenuhan. Jenuh dari aktivitas bekerja, sekolah, kuliah dan aktivitas lainnya. Terlebih jika rasa jenuh itu sudah memuncak, kalau bisa tiap hari adalah akhir pekan. 😂😂
Biasanya, akhir pekan ini digunakan sebagian orang untuk istirahat seharian di rumah, liburan, dan menghabiskan waktu bersama keluarga di suatu tempat. Yang penting bisa melepas lelah.
Tapi, tidak begitu bagi para pemancing. Meski lelah seminggu bekerja, akan sirna jika sudah berhadapan dengan spot mancing favorite mereka. Meski capek lantaran lokasinya jauh dan terkadang tak satu pun ikan didapat, itu cukup menghibur dan menghilangkan kejenuhan bekerja, sekolah dan aktivitas lainnya.
Ya, itulah jika sudah hoby. Terlebih sudah mencandu. Ngomong-ngomong, di Provinsi Riau ini banyak sekali spot jitu untuk memancing. Jika di seputaran Kota Pekanbaru, ada namanya spot Pabrik Mie. Jika mau keluar kota pun banyak spot yang bagus untuk ditongkrongi.
BACA: Pesona Memancing di Sungai Siak
Berdasarkan pengalaman saya, spot yang sampai sekarang masih eksia dan banyak peminat adalah Kampar. Tepatnya desa Buluh Nipis, Desa Mentulik dan desa Simalinyang. Meski saya baru menjajaki ketiga spot itu, saya jamin yang belum pernah kesana bakal ketagihan.
Geso dan Udang Galah adalah primadona di ketiga spot itu. Tapi kembali ke rezeki masing-masing. Jika beruntung dapat Geso dan Udang Galah, tentu saja ingin mengulang datang ke tempat itu. 😂😂😂
Lokasinya, bagi para pemancing maniak, tentu sudah tidak asing lagi. Tapi baiklah saya akan sedikit menjelaskan. Jika ingin ke Desa Buluh Nipis, kita mengarah ke lintas Selatan. Kita akan melewati desa Teratak Buluh, jika tidak tahu, bisa ditanya ke orang-orang. hehehe
Setelah melewati desa Teratak Buluh, sekitar 30 menit perjalanan kita akan tiba di desa Lubuk Sakat (bertanya agar tidak nyasar). Penanda desa Lubuk Sakat adalah sebuah gapura yang berdiri kokoh di sebelah kiri jalan lintas. Jika sudah menemui gapura itu, masuk dan ikuti saja jalan tersebut hingga ke perkampungan terakhir, itulah desa Buluh Nipis (bertanya ke warga jika nyasar). Kalau bingung lihat saja foto gapura di bawah.
Setelah sampai, kita bisa menggunakan jasa pompong atau perahu bermesin diesel. Tapi, untuk bisa menyewa pompong kita harus pesan sehari sebelum berangkat. Tarifnya, sehari dipatok Rp300 ribu. Kita juga bisa memasak hasil pancingan di dalam pompong. Nih saya kasi nomor salah satu pemilik pompong. Namanya pak Undak 081275310259.
Ada beberapa yang bertanya kepada saya, apa sih umpan jitu disana? cukup membawa cacing. Cacing kampung (merah), cacing gila dan cacing susu. Untuk Udang Galah, kita wajib membawa pumpun atau cacing laut. Sekian dulu, dua spot lainnya Insya Allah saya bahas di postingan berikut.**
BACA: Ingin Mancing di Sungai Siak? Ini Umpan Jitu yang Perlu Kamu Tau
Biasanya, akhir pekan ini digunakan sebagian orang untuk istirahat seharian di rumah, liburan, dan menghabiskan waktu bersama keluarga di suatu tempat. Yang penting bisa melepas lelah.
Tapi, tidak begitu bagi para pemancing. Meski lelah seminggu bekerja, akan sirna jika sudah berhadapan dengan spot mancing favorite mereka. Meski capek lantaran lokasinya jauh dan terkadang tak satu pun ikan didapat, itu cukup menghibur dan menghilangkan kejenuhan bekerja, sekolah dan aktivitas lainnya.
Ya, itulah jika sudah hoby. Terlebih sudah mencandu. Ngomong-ngomong, di Provinsi Riau ini banyak sekali spot jitu untuk memancing. Jika di seputaran Kota Pekanbaru, ada namanya spot Pabrik Mie. Jika mau keluar kota pun banyak spot yang bagus untuk ditongkrongi.
BACA: Pesona Memancing di Sungai Siak
Berdasarkan pengalaman saya, spot yang sampai sekarang masih eksia dan banyak peminat adalah Kampar. Tepatnya desa Buluh Nipis, Desa Mentulik dan desa Simalinyang. Meski saya baru menjajaki ketiga spot itu, saya jamin yang belum pernah kesana bakal ketagihan.
Geso dan Udang Galah adalah primadona di ketiga spot itu. Tapi kembali ke rezeki masing-masing. Jika beruntung dapat Geso dan Udang Galah, tentu saja ingin mengulang datang ke tempat itu. 😂😂😂
Lokasinya, bagi para pemancing maniak, tentu sudah tidak asing lagi. Tapi baiklah saya akan sedikit menjelaskan. Jika ingin ke Desa Buluh Nipis, kita mengarah ke lintas Selatan. Kita akan melewati desa Teratak Buluh, jika tidak tahu, bisa ditanya ke orang-orang. hehehe
Setelah melewati desa Teratak Buluh, sekitar 30 menit perjalanan kita akan tiba di desa Lubuk Sakat (bertanya agar tidak nyasar). Penanda desa Lubuk Sakat adalah sebuah gapura yang berdiri kokoh di sebelah kiri jalan lintas. Jika sudah menemui gapura itu, masuk dan ikuti saja jalan tersebut hingga ke perkampungan terakhir, itulah desa Buluh Nipis (bertanya ke warga jika nyasar). Kalau bingung lihat saja foto gapura di bawah.
Setelah sampai, kita bisa menggunakan jasa pompong atau perahu bermesin diesel. Tapi, untuk bisa menyewa pompong kita harus pesan sehari sebelum berangkat. Tarifnya, sehari dipatok Rp300 ribu. Kita juga bisa memasak hasil pancingan di dalam pompong. Nih saya kasi nomor salah satu pemilik pompong. Namanya pak Undak 081275310259.
Ada beberapa yang bertanya kepada saya, apa sih umpan jitu disana? cukup membawa cacing. Cacing kampung (merah), cacing gila dan cacing susu. Untuk Udang Galah, kita wajib membawa pumpun atau cacing laut. Sekian dulu, dua spot lainnya Insya Allah saya bahas di postingan berikut.**
BACA: Ingin Mancing di Sungai Siak? Ini Umpan Jitu yang Perlu Kamu Tau
0 Response to "Spot Mancing Ikan Geso dan Udang Galah"
Post a Comment