Empat Puisi Ella Faurine di Posmetro Prabumulih edisi 30 September 2015
Gulana
Yang,
Aku ingin bermain dengan lepas
Dimana kita tak perlu takut dengan hitam
Yang selalu mengintai di balik mesra
Dan noda akan menjadi nada indah
Dalam alunan manja kita
Aku ingin belaimu tanpa jedah
Tanpa spasi ngeri menghantui
Meraba ubun sampai merinding
Merayu rindu pada kalbu abuabu
Hingga hitam bagai pelangi di ujung malu
Kita melebur jadi satu
Di antara peluhpeluh berujung rindu
Lalu bercumbu di akhir yang tak singkuh
2015
Kalah
Kesetiaan selalu kalah dengan goda.
Seperti dara yg bisa hinggap
Di mana dan kapan saja
Cumbu setiap laku yang manjainya.
Tak tengok belakang.
Tak peduli belati tebas sayap penanti.
Bukan merpati yang akan kembali saat kau cari.
Bukan pula kisah romie dan julie.
2015
Pengakuan II
Kutahu tawamu palsu,
Menutup luka seolah bahagia,
Melepas camar mengudara,
Seolah ikut membawa pergi pedih-pedih hati
Yang kau simpan sendiri.
Tidak tidak,
Kau tidak sendiri
Aku adalah Julie yang akan ikut mati
Jika romie bunuh diri
Selalu terpatri bersamamu
Luka itu milik kita.
2015
Tonggak Bahagia
Di sana aku tersipu
Saat burungburung bernyanyi riang
Dan daundaun bergorang kegirangan
Senyummu terlukis di awan putih
Membuat langit biru merona cerah
Lalu turun pelangi
Yang terbias rintik bahagia
membentang biarkan para bidadari turun ke bumi
Siap memantramantrai hati
Dengan pesona cinta berkilau bak mutiara
Rayumu menggelinjang di kelopak mata
Manjamu menyesak hingga dada
Sungguh indah cinta yang kau tawarkan
Aku tertawan, terikat pada hatimu
2015
Ella Faurine, lahir 23 tahun lalu. Sekarang bergiat di Competer Sumatera Selatan tinggal dan bekerja di Prabumulih
Yang,
Aku ingin bermain dengan lepas
Dimana kita tak perlu takut dengan hitam
Yang selalu mengintai di balik mesra
Dan noda akan menjadi nada indah
Dalam alunan manja kita
Aku ingin belaimu tanpa jedah
Tanpa spasi ngeri menghantui
Meraba ubun sampai merinding
Merayu rindu pada kalbu abuabu
Hingga hitam bagai pelangi di ujung malu
Kita melebur jadi satu
Di antara peluhpeluh berujung rindu
Lalu bercumbu di akhir yang tak singkuh
2015
Kalah
Kesetiaan selalu kalah dengan goda.
Seperti dara yg bisa hinggap
Di mana dan kapan saja
Cumbu setiap laku yang manjainya.
Tak tengok belakang.
Tak peduli belati tebas sayap penanti.
Bukan merpati yang akan kembali saat kau cari.
Bukan pula kisah romie dan julie.
2015
Pengakuan II
Kutahu tawamu palsu,
Menutup luka seolah bahagia,
Melepas camar mengudara,
Seolah ikut membawa pergi pedih-pedih hati
Yang kau simpan sendiri.
Tidak tidak,
Kau tidak sendiri
Aku adalah Julie yang akan ikut mati
Jika romie bunuh diri
Selalu terpatri bersamamu
Luka itu milik kita.
2015
Tonggak Bahagia
Di sana aku tersipu
Saat burungburung bernyanyi riang
Dan daundaun bergorang kegirangan
Senyummu terlukis di awan putih
Membuat langit biru merona cerah
Lalu turun pelangi
Yang terbias rintik bahagia
membentang biarkan para bidadari turun ke bumi
Siap memantramantrai hati
Dengan pesona cinta berkilau bak mutiara
Rayumu menggelinjang di kelopak mata
Manjamu menyesak hingga dada
Sungguh indah cinta yang kau tawarkan
Aku tertawan, terikat pada hatimu
2015
Ella Faurine, lahir 23 tahun lalu. Sekarang bergiat di Competer Sumatera Selatan tinggal dan bekerja di Prabumulih
0 Response to "Empat Puisi Ella Faurine di Posmetro Prabumulih edisi 30 September 2015"
Post a Comment