Puisi Terbit di Medan Bisnis
Negeri ini Telah Mati
negeri ini telah mati
tak ada iringan bocahbocah seusai maghrib
surausurau begitu nyaman bagi kelelawar untuk bercinta
kitabkitab renyah dikudap rayaprayap
pun sajadahsajadah terbiar tepar bersama tumpukan rombeng
negeri ini telah mati
orangorang sibuk bersemedi serupa dukun
adab telah lama terbunuh—menebar anyir bau kematian
dan Tuhan menjelma segunung receh
KamarKlasik
Februari, K-16:2012
00:46 DiniHari
Rindu
aku ingin memeluk-Mu di sepertiga malam
mengecup-Mu lewat lantunan ayatayat
lalu, kuserahkan jiwa ini untuk Kau cumbui
Februari, K-16:2012
01:14 DiniHari
Manusia
/1/ Adam
segumpal tanah yang menjelma berupa daging
dan, lalu lancang menelan kuldi.
:ia celaka
/2/Hawa
sekeping rusuk dirasuk iblis
pembawa dua kuldi
:pun celaka
Kamar Klasik
Maret, K-03:2012
Pada Malam Berpulang
/I/
senja terkantuk-kantuk menunggu sunset
perlahan mengambang cahaya di permukaan laut beriak
satu persatu dedaun mulai melepas tampuk
gugur berserak menghidu anyir tanah lahat
pada ranting-ranting kering, gigil dibelai angin bisu
/II/
pungguk meringkik ngeri menyambut malam
angin kejar-kejaran pada tanah gersang
dingin, gerutuk gigi cairkan sunyi
lalu, jiwa-jiwa pucat saat sangkakala memekik di pangkal telinga
ruh hanya meratap sesal
(Etalasekaca)
Sigunggung, 18 Oktober 2011
NB: Puisi ini pernah dimuat di Medan Bisnis pada tanggal 22 April 2012
Baca juga: Tiga Sajak Delvi Adri
negeri ini telah mati
tak ada iringan bocahbocah seusai maghrib
surausurau begitu nyaman bagi kelelawar untuk bercinta
kitabkitab renyah dikudap rayaprayap
pun sajadahsajadah terbiar tepar bersama tumpukan rombeng
negeri ini telah mati
orangorang sibuk bersemedi serupa dukun
adab telah lama terbunuh—menebar anyir bau kematian
dan Tuhan menjelma segunung receh
KamarKlasik
Februari, K-16:2012
00:46 DiniHari
Rindu
aku ingin memeluk-Mu di sepertiga malam
mengecup-Mu lewat lantunan ayatayat
lalu, kuserahkan jiwa ini untuk Kau cumbui
Februari, K-16:2012
01:14 DiniHari
Manusia
/1/ Adam
segumpal tanah yang menjelma berupa daging
dan, lalu lancang menelan kuldi.
:ia celaka
/2/Hawa
sekeping rusuk dirasuk iblis
pembawa dua kuldi
:pun celaka
Kamar Klasik
Maret, K-03:2012
Pada Malam Berpulang
/I/
senja terkantuk-kantuk menunggu sunset
perlahan mengambang cahaya di permukaan laut beriak
satu persatu dedaun mulai melepas tampuk
gugur berserak menghidu anyir tanah lahat
pada ranting-ranting kering, gigil dibelai angin bisu
/II/
pungguk meringkik ngeri menyambut malam
angin kejar-kejaran pada tanah gersang
dingin, gerutuk gigi cairkan sunyi
lalu, jiwa-jiwa pucat saat sangkakala memekik di pangkal telinga
ruh hanya meratap sesal
(Etalasekaca)
Sigunggung, 18 Oktober 2011
NB: Puisi ini pernah dimuat di Medan Bisnis pada tanggal 22 April 2012
Baca juga: Tiga Sajak Delvi Adri
0 Response to "Puisi Terbit di Medan Bisnis"
Post a Comment