'Tolong Perhatikan Kami Pak'
Hujan mengguyur kota Pekanbaru saat peringatan hari Kartini yang digelar di aula kantor Walikota Pekanbaru, Selasa (21/4/2015). Walikota Pekanbaru, Firdaus MT yang hadir, dihadiahi demonstrasi puluhan massa yang tergabung dalam aksi Cipayung.
Di aula, beberapa pejabat dan ratusan hadirin mengikuti acara peringatan Kartini dengan nyaman dan tentram. Sementara di luar, di tengah derasnya hujan puluhan massa yang tergabung dalam aksi Cipayung menerobos pagar dan masuk hingga di depan lobby kantor Walikota.
"Tolong perhatikan kami pak," teriak seorang wanita yang ikut demo di tengah deras hujan.
Kedatangan pendemo bukan minta perhatian lantaran berorasi di tengah guyuran hujan. Namun, teriakan minta diperhatikan agar pemerintah kota (Pemko) Pekanbaru agar memperjuangkan kesetaraan gender.
"Peran wanita masih termarjinal, masih sebatas kasur, sumur dan dapur. Kami meminta bapak memperhatikan kaum perempuan," teriak pendemo lainnya.
Banyak kasus kekerasan yang dinilai sebagian besar korban merupakan perempuan, seperti kekerasan rumah tangga, serta kasus pembunuhan. "Wanita menjadi korban human trafiking. Wanita dijadikan Pekerja Seks Komersial (PSK). Prostitusi masih legal di Pekanbaru," teriak Koordinator Lapangan Cipayung, Soni Silalahi dalam orasinya.
Meski hujan bercampur petir menghiasi aksi demo, para pendemo, baik wanita pun laki-laki tidak sedikitpun surut. Teriakan agar pemko Pekanbaru memperhatikan posisi perempuan terus disuarakan. Sesekali pendemo meneriakan agar Walikota Pekanbaru, Firdaus MT turun menemui mereka.
"Kita meminta pemko menutup dan menertibkan tempat prostitusi. Kita minta mereka (PSK) diberi pembinaan. Kami meminta itu pak walikota," teriak Soni.
Hampir satu jam pendemo kuyup diguyur hujan, pendemo sempat ditemui Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, Agus Pramono. Tapi puluhan massa yang berasal dari PMII, PMKRI, HMI, GMNI, GMKI bersikeras ingin ditemui Firdaus.
Lebih satu jam berorasi ditengah hujan, barulah Firdaus turun menemui pendemo yang tampak sudah kedinginan. Alih-alih menjawab kegundahan pendemo, Firdaus malah pempertanyakan tempat prostitusi yang diteriakan pendemo.
"Tidak ada yang kita legalkan, itu tugas kita bersama. Saya mau tanya, dimana lokasi prostitusi itu. Jangan hanya mendapat info dari orang lain. Harus ada fakta dan bukti," kata Firdaus saat menemui pendemo.**
Di aula, beberapa pejabat dan ratusan hadirin mengikuti acara peringatan Kartini dengan nyaman dan tentram. Sementara di luar, di tengah derasnya hujan puluhan massa yang tergabung dalam aksi Cipayung menerobos pagar dan masuk hingga di depan lobby kantor Walikota.
"Tolong perhatikan kami pak," teriak seorang wanita yang ikut demo di tengah deras hujan.
Kedatangan pendemo bukan minta perhatian lantaran berorasi di tengah guyuran hujan. Namun, teriakan minta diperhatikan agar pemerintah kota (Pemko) Pekanbaru agar memperjuangkan kesetaraan gender.
"Peran wanita masih termarjinal, masih sebatas kasur, sumur dan dapur. Kami meminta bapak memperhatikan kaum perempuan," teriak pendemo lainnya.
Banyak kasus kekerasan yang dinilai sebagian besar korban merupakan perempuan, seperti kekerasan rumah tangga, serta kasus pembunuhan. "Wanita menjadi korban human trafiking. Wanita dijadikan Pekerja Seks Komersial (PSK). Prostitusi masih legal di Pekanbaru," teriak Koordinator Lapangan Cipayung, Soni Silalahi dalam orasinya.
Meski hujan bercampur petir menghiasi aksi demo, para pendemo, baik wanita pun laki-laki tidak sedikitpun surut. Teriakan agar pemko Pekanbaru memperhatikan posisi perempuan terus disuarakan. Sesekali pendemo meneriakan agar Walikota Pekanbaru, Firdaus MT turun menemui mereka.
"Kita meminta pemko menutup dan menertibkan tempat prostitusi. Kita minta mereka (PSK) diberi pembinaan. Kami meminta itu pak walikota," teriak Soni.
Hampir satu jam pendemo kuyup diguyur hujan, pendemo sempat ditemui Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, Agus Pramono. Tapi puluhan massa yang berasal dari PMII, PMKRI, HMI, GMNI, GMKI bersikeras ingin ditemui Firdaus.
Lebih satu jam berorasi ditengah hujan, barulah Firdaus turun menemui pendemo yang tampak sudah kedinginan. Alih-alih menjawab kegundahan pendemo, Firdaus malah pempertanyakan tempat prostitusi yang diteriakan pendemo.
"Tidak ada yang kita legalkan, itu tugas kita bersama. Saya mau tanya, dimana lokasi prostitusi itu. Jangan hanya mendapat info dari orang lain. Harus ada fakta dan bukti," kata Firdaus saat menemui pendemo.**
0 Response to "'Tolong Perhatikan Kami Pak'"
Post a Comment